TWO-HORSE RACE DI PILKADA BANGKALAN

Doc pribadi. Foto penulis

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan momentum penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Melalui Pilkada, masyarakat dapat memilih pemimpin yang akan menentukan kebijakan dan memajukan daerahnya tersebut. Salah satunya, yang akan menggelar pesta demokrasi lima tahunan di pilkada 2024 ini adalah kabupaten Bangkalan. Seperti yang diketahui, kabupaten yang memiliki julukan kota Dzikir dan Sholawat ujung barat pulau Madura ada dua pasangan calon kepala daerah Bupati dan wakil Bupati yaitu pasangan Lukman Hakim-Fauzan Ja'far dan pasangan Mathur Husyairi-Jayus Salam.

Kedua pasangan ini akan bersaing dipanggung politik Pilkada Bangkalan 2024. Dan kedua telah mendaftar ke komisi pemilihan umum (KPU) Bangkalan pada 29 Agustus 2024 kemarin. Seperti pasangan Lukman-Fauzan yang diusung oleh 12 partai politik selebihnya disebut sebagai Koalisi gemuk. Diantaranya partai pengusung PDIP, PKB, Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Gerinda, PAN, Partai Golkar, Partai Hanura, PKS, Perindo, PSI, dan partai Buruh. 

Sementara calon pasangan Mathur-Jayus diusung oleh 4 partai politik, yaitu PPP, PBB, Gelora, dan PKN. Tentu secara kualisi partai kalah dengan pasangan lukman-fauzan. Bagaimana pun dalam kontestasi pilkada ini yang berhak menentukan dan menangkan pasangan calon adalah masyarakat Bangkalan.

Kedua pasangan calon harus melalui selektif kalangan masyarakat. Namun, kedunya ini punya kesempatan yang sama untuk memenangkan kompetisi Pilkada di Bangkalan, sehingga bisa digambarkan sebagai "two-horse race". Oleh karena itu, sebagai masyarakat Bangkalan, kita harus memperhatikan dengan seksama program-program yang mereka ajukan, dan kualitas serta rekam jejak pasangan calon tersebut.

Di tengah berlangsungnya menjelang pemilihan, masih terjadi drama dan konflik di media sosial terkait Pilkada Bangkalan. Ada isu-isu politik dan drama yang muncul, seperti isu agama yang digiring untuk memecah belah dikalangan dan penggunaan tindakan ekstremis untuk kepentingan pribadi. Seperti, postingan disalah satu akun media yang mencoba menjatuhkan dan menyerang menggunakan politik identitas agama. Hal tersebut, dapat merusak tatanan kerukunan masyarakat dibawah. 

Beberapa pihak sering memanfaatkan isu-isu sensitif seperti agama untuk memperkuat identitas diri mereka dan memisahkan diri dari kelompok lain. Namun, konflik yang terjadi dengan dalih agama di beberapa wilayah di Indonesia sebenarnya tidak berkaitan dengan agama itu sendiri. Menurut Prof Greg Barton dari Deakin University. penyebab konflik antara komunitas agama-agama sering kali disebabkan oleh kepentingan persaingan yang memecah.

Sebagai pemilih, kita harus lebih bijak dan cerdas dalam memilih pasangan calon yang akan kita dukung. Kita harus memilih dengan hati nurani dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu sensitif yang dapat semakin memperuncing suasana politik dan sosial di Bangkalan.

Peran sebagai warga Bangkalan dalam Pilkada Bangkalan tahun 2024. Selalu penting untuk memilih secara bijak dan cerdas, memilih pasangan calon yang memiliki visi dan program kerja yang baik untuk kemajuan Bangkalan. Seiring dengan itu, juga penting untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu sensitif yang dapat memicu konflik di masyarakat. Partisipasimu dalam pemilihan tersebut dapat membantu membangun Bangkalan menjadi daerah yang maju dan sejahtera. Jangan ragu untuk memilih dan berpartisipasi aktif dalam mendukung perubahan positif di Bangkalan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TWO-HORSE RACE DI PILKADA BANGKALAN" 1 Response to "TWO-HORSE RACE DI PILKADA BANGKALAN"

Posting Komentar

Tag Terpopuler