Hablum Minannas dan Dehumanisasi: Meneguhkan Kemanusiaan dalam Relasi Sosial
Dalam khazanah Islam, konsep Hablum Minannas menempati posisi sentral sebagai fondasi penting dalam membangun relasi sosial yang harmonis. Secara sederhana, Hablum Minannas berarti hubungan baik antar sesama manusia. Konsep ini menekankan pentingnya membangun komunikasi yang efektif, saling menghormati, tolong-menolong, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap interaksi sosial.
Di sisi lain, Paulo Freire seorang pemikir pendidikan kritis memperkenalkan konsep dehumanisasi sebagai akibat dari sistem penindasan yang merampas kemanusiaan individu. Dehumanisasi terjadi ketika manusia diperlakukan sebagai objek, bukan sebagai subjek yang memiliki hak dan martabat.
Adanya sistem yang opresif menciptakan ketidakadilan, eksploitasi, dan marginalisasi, yang pada akhirnya merusak relasi sosial dan menghancurkan kemanusiaan.
Secara konseptual terdapat korelasi yang kuat antara Hablum Minannas dan dehumanisasi.
Hablum Minannas adalah antitesis dari dehumanisasi, Ketika nilai-nilai Hablum Minannas diimplementasikan dalam kehidupan sosial, maka dehumanisasi dapat dicegah dan diatasi. Sebaliknya, ketika nilai-nilai kemanusiaan diabaikan dan relasi sosial dibangun atas dasar kekuasaan dan dominasi, maka dehumanisasi akan merajalela.
Hablum Minannas mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama untuk dihormati dan dihargai. Tidak ada justifikasi untuk merendahkan, menindas, atau mengeksploitasi orang lain. Dalam konteks ini, Hablum Minannas sejalan dengan pandangan Freire bahwa pendidikan harus berfungsi sebagai alat pembebasan, yang memberdayakan individu untuk menyadari hak-hak mereka dan melawan segala bentuk penindasan.
Konteks kekinian, pemahaman tentang korelasi antara Hablum Minannas dan dehumanisasi sangat relevan untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial yang kompleks. Konflik sosial, intoleransi, diskriminasi, kemiskinan, dan ketidakadilan adalah manifestasi dari dehumanisasi yang merusak Hablum Minannas.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya kolektif untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya Hablum Minannas dalam setiap aspek kehidupan. Pendidikan, media, dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan Solidaritas. Selain itu, diperlukan kebijakan publik yang adil dan inklusif, yang melindungi hak-hak semua warga negara dan memberikan kesempatan yang sama untuk berkembang.
Dari pemaparan singkat diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa Hablum Minannas dan dehumanisasi adalah dua konsep yang saling bertolak belakang. Hablum Minannas adalah fondasi untuk membangun relasi sosial yang harmonis dan menjunjung tinggi kemanusiaan, sementara dehumanisasi adalah ancaman yang merusak relasi sosial dan menghancurkan kemanusiaan.
Dengan memahami korelasi antara kedua konsep ini, kita dapat lebih efektif dalam mencegah dan mengatasi berbagai permasalahan sosial yang kompleks, serta membangun masyarakat yang adil,Humanis, dan sejahtera.
Penulis: Ach. Fawaid (Ketua III bidang keagamaan)

0 Response to "Hablum Minannas dan Dehumanisasi: Meneguhkan Kemanusiaan dalam Relasi Sosial" 1 Response to "Hablum Minannas dan Dehumanisasi: Meneguhkan Kemanusiaan dalam Relasi Sosial"
Posting Komentar