Meneguhkan Hablum Minallah bagian dari Fondasi Spiritual Kader PMII

Sebagai kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), kita tentu akrab dengan tiga konsep hubungan fundamental dalam Islam. Yaitu, hablum minallah (hubungan dengan Allah), hablum minannas (hubungan dengan sesama manusia), dan hablum minal ‘alam (hubungan dengan alam). Namun, sering kali, dalam dinamika organisasi dan aktivitas sosial, perhatian kita lebih tersita pada dua yang terakhir, sementara hubungan dengan Allah justru terpinggirkan. Padahal, hablum minallah adalah sumber energi spiritual dan moral bagi dua hubungan lainnya.

Hablum minallah bukan hanya soal ibadah ritual seperti shalat, puasa, atau zakat. Lebih dari itu, ia mencerminkan kedekatan hati dan kesadaran spiritual seorang kader terhadap Tuhannya. Kualitas hubungan ini akan tampak dari cara kita berpikir, bersikap, dan berjuang dalam menjalankan nilai-nilai Islam di tengah kehidupan organisasi dan masyarakat.

Mengaktualisasikan hablum minallah dalam keseharian kader PMII dapat dilakukan melalui beberapa langkah sederhana namun bermakna sebagai berikut:

1. Menjaga Shalat Lima Waktu. Kesibukan kader dalam proses kaderisasi dan aktivitas sosial jangan sampai membuat kita lalai menegakkan shalat. Ngopi, atau nongki boleh, akan tetapi sholat harus ditegakkan, begitupun bermain game boleh, tapi sholat jangan ditinggalkan. 

2. Membaca dan Menghayati al-Qur’an. Kader PMII kerap akrab dengan NDP, namun jangan sampai lupa bahwa sumber nilai tertinggi kita adalah al-Qur’an. Dengan membacanya secara rutin, kita memperkuat fondasi spiritual dan memperdalam pemahaman tentang makna perjuangan dalam bingkai ke-Islaman. Satu ayat saja tidak masalah, satu putaran domino saja kita mampu. 

3. Berdoa dan Berdzikir, jika Mars Hubbul Wathan membakar semangat perjuangan, maka dzikir dan doa adalah cara kita menenangkan jiwa dan menyambungkan hati dengan Sang Pencipta. Dari sanalah lahir keikhlasan dan keteguhan dalam berjuang.

4. Menjauhi Maksiat dan Sikap Lalai, Maksiat tidak selalu berarti dosa besar, tapi juga bisa berupa kelalaian dan kesombongan dalam berproses. Menjaga kesucian hati adalah bentuk nyata hablum minallah yang melahirkan ketulusan dalam pergerakan.

Kader PMII sejati bukan hanya kuat secara intelektual dan sosial, tetapi juga kokoh secara spiritual. Maka, sebelum berbicara tentang hablum minannas dan hablum minal ‘alam, kita harus memastikan bahwa hablum minallah telah tertanam kuat dalam diri.

Sebab, tanpa hubungan yang kokoh dengan Allah, pergerakan hanya akan kehilangan arah dan maknanya. Mari kita teguhkan kembali komitmen spiritual dalam setiap langkah perjuangan. Prioritaskan Hablum minallah terdahulu, baru hablum yang lain menyusul. Karena dari hubungan dengan Allah-lah segala kekuatan pergerakan bermula.

Penulis: Athoillah jauhari (Bidang Kajian Komisariat PMII STAIDA)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Meneguhkan Hablum Minallah bagian dari Fondasi Spiritual Kader PMII" 1 Response to "Meneguhkan Hablum Minallah bagian dari Fondasi Spiritual Kader PMII"

Posting Komentar

Tag Terpopuler